Hidupnya Batang Ubi Sebuah Filosofi Hidup yang Mestinya Ditiru!

" Handaknyo Bisuak Iduik Waang Sarupo Jo Sifat Batang Ubi Nak...!, dima tacampak dapek tumbuah ( Hendaknya kehidupan Kamu Nanti Sama dengan Sifat Hidupnya Ubi Kayu atau Batang Singkong ya Nak , dimana saja dapat hidup )

Begitulah kalimat yang sering diucapkan orang tua di Minangkabau terhadap anaknya yang akan menginjak masa remaja (dewasa). Kenapa demikian?. Tentu pada prinsipnya tentu ada sebuah kelebihan yang ada pada jenis tanaman batang ubi (ubi kayu) ini, jika dilihat dari pandangan masyarakat Minang.



Ubi Kayu, Singkong, atau Ketela Pohon yang bernama latin " Manihot Esculenta Crantz" ini yang peyebarannya dimulai kedaratan Afrika, Madagaskar, India dan Cina dan terus masuk dan menyebar ke negara-negara agraris lainnya dan dikenal di Indonesia pada abad ke-18. 

Di Indonesia Ubi kayu merupakan makanan pokok nomor 3 selain dari padi (nasi) dan jagung. Tanaman ubi kayu sangat populer sekali dikalangan petani di Indonesia, karena dari  ubi kayu ini banyak sekali kuliner dan dapat dibuat. Baik itu diolah menjadi Tepung Tapioka atau dibuat jenis-jenis kerupuk yang menjadi makanan ringan yang cukup favorit dikalangan masyarakat.

Disamping isi dari ubi kayu ini, daunnya pun dapat digunakan sebagai pelengkap sayuran, dijadikan kerupuk singkong, atau bahan untuk pecal dan sebagainya. Karena daun ubi kayu atau singkong ini juga memiliki zat besi yang tinggi untuk kekuatan dan pertumbuhan  tulang. Dan batangnya juga dapat dipakai sebagai kayu bakar untuk memasak.

Mungkin itulah penyebab ubi kayu atau pohon singkong ini dijadikan sebuah filosofi bagi masyarakat, karena mudahnya tanaman ubi kayu ini bisa tumbuh dan berkembang, tahan terhadap segala iklim, tidak susah dalam perawatan, dan mempunyai karakter diam tanpa banyak neko-neko. Walaupun dalam keadaan  diam dan tidak banyak omong dia tetap menghasilkan isi untuk dapat dimamfaatkan orang.

Karakter seperti batang ubi (singkong) inilah yang menjadi harapan bagi seorang ayah dan ibu terhadap anaknya. Artinya orang tua mengharapkan anaknya kelak dapat beradaptasi secara mudah dengan lingkungannya, Dimanapun mereka berada nanti tetap bisa berkembang dan menyambung kehidupannya dan berguna bagi orang lain.

Related Posts :

0 Response to "Hidupnya Batang Ubi Sebuah Filosofi Hidup yang Mestinya Ditiru!"

Posting Komentar