Ketika kita mulai memasuki area yang bertuliskan " Selamat Datang di Lembah Harau", entah kenapa perasaan yang semulanya hanya biasa-biasa saja akan berubah seketika, mulut yang semulanya diam membisu seakan ingin bergerak untuk mengatakan sesuatu, terlebih setelah melihat hamparan persawahan menghijau yang dibatasi oleh dinding batu perbukitan yang kuat dan kokoh.
Perkampungan di Lembah Harau ( Foto Dok. Fajar Literasi.com)
Seakan tempat ini dihadirkan untuk pembawa pesan dari kebesaran Sang Pencipta alam semesta. Lembah Harau sebuah destinasi wisata Sumatera Barat yang berada lima belas kilometer dari kota Payakumbuh. Tempat wisata yang sudah menjadi warisan secara turun temurun, tempat yang selalu dikunjungi dari generasi kegenerasi terutama di Sumatera Barat.
Setelah kita mampir lagi ketempat ini, barangkali timbul sebuah pertanyaan dalam benak kita, Kenapa tempat ini kok semakin menarik, dan tetap menjadi pilihan?. Sebuah peranyaan sederhana yang selalu muncul dalam hati pengunjung dan menarik untuk dicari jawabannya. Tak terhitung lagi orang yang pernah singgah ketempat ini.
Walaupun bermunculan tempat wisata baru dengan nuansa berbeda, dan dikemas dengan tema berbeda, yang ditata agar lebih menarik untuk disinggahi, tetapi Lembah Harau tetap menjadi pilihan utama bagi semua orang. Dan akan tetap menjadi tempat favorit untuk pelepas penat dan pengobat jiwa untuk selamanya.
Malahan magnet dan daya tarik Lembah Harau justru semakin menarik kuliner mata untuk datang dan selalu mampir ketempat ini. Air terjunnya yang jernih dan dingin, udara dan hawanya yang sejuk seakan tak henti-hentinya membius wisatawan yang berkunjung ketempat ini. Bisikan dedaunan yang ditimpa angin sekan ingin bercerita kepada kita.
Dengan dibangunnya berbagai perkampungan baru yang dikenal dunia, seperti perkampungan Korea, kampung Eopah, dan mungkin kampung lain yang terkenal didunia, namun Lembah Harau tetap hadir sebagai kampungnya masyarakat minangkabau dengan mengedepankan filsafah Adat Basandi Syarak, dan Syarak Basandi Kitabullah.
Buktinya pengunjung yang datang kesini tetap mengedepankan budaya Minangkabau yang taat akan Agama dan adat istiadat kuat yang masih melekat pada diri masyarakatnya. Terlebih dikala masuknya waktu sholat pengunjung tanpa menunggu komando akan segera menuju musholla yang disediakan untuk tempat ibadah.
Pengunjung tanpa diminta, akan tetap bangga memakai pakaian sehari-hari masyarakat minang dengan busana muslimnya yang kental. Tentu sangat berbeda dengan tempat wisata terkenal lainnya yang ada didunia, Dimana Lembah Harau akan tetap bertahan sebagai destinasi wisata kebanggaan kita yang nuansa eropah tetapi tetap dengan Rasa Minangkabaunya.
Rasa kerinduan dan keinginan untuk datang kembali ketempat ini tetap akan ada selamanya, mungkin sebagai tempat untuk melepaskan kerinduan dan tempat mengingat kembali kenangan masa lampau yang tetap berbekas didalam diri dan tak mungkin terlupakan dengan begitu saja
Biasanya dihari libur tempat ini akan banyak pengunjungnya, lebih-lebih setelah lebaran ini Lembah Harau akan menunggu kita lagi untuk hadir dan bersua kembali dan akan menggorehkan certa baru yang tak akan pernah ada ujungnya.
0 Response to "Lembah Harau Bagai Cerita yang Tak Berujung"
Posting Komentar