Tak sedikit orang tua dan
bahkan guru sekalipun yang berprofesi sebagai pendidik yang mengeluh tentang perkembangan
mental dan tingkah laku yang diperlihatkan anak atau peserta didiknya didiknya
dalam kesehariannya.
Berikan perhatian dan kasih sayang pada anak (dok Foto Fajar Literasi)
Bahkan masalah tersebut sering
menjadi beban pikiran yang terkadang bisa saja menyita waktu, perhatian, tenaga,
dan pikiran orang tua atau pendidik yang semakin hari permasalahannya semakin menumpuk
dan terkadang sulit untuk dituntaskan.
Padahal mendidik sang buah
hati merupakan suatu kewajiban atau keharusan yang sebenarnya mengandung suatu
nilai ibadah, jika dilakukan dengan penuh keikhlasan. Bahkan tugas ini tak
mungkin dielakan jika seseorang ingin dicap sebagai orang tua yang bertanggung
jawab.
Tetapi akibat pergeseran
zaman dan kemajuan tekhnologi yang sangat cepat, terkadang membuat persoalan
tentang mendidik dan mengajar anak menjadi suatu problem sulit yang seharusnya bisa
dipecahkan secara cerdas, adil dan bijak.
Jika kita mau berfikir lebih
tenang lagi, masalah pendidikan bukanlah sebagai sesuatu hal yang baru dipermukaan
bumi Allah ini. Cuma karena pengaruh kehidupan modern membuat orang tua ingin
cepat-cepat dan instan untuk menghadapi masalah yang mungkin saja timbul.
Terkadang orang tua kurang sabar
saja atau menyadari sampai dimana sebenarnya upaya yang telah dilakukannya,
sehingga kurang tepat dalam mengambil tindakan yang seharusnya menjadi tugas
dan tanggung jawabnya. Orang tua malah mudah sekali mengeluh, padahal problem
yang ada belumlah serumit dan komplit betul dan pada prinsipnya masih bisa dikomunikasikan
dengan anaknya.
Tulisan ini bukanlah maksud
admin untuk menggurui atau memberikan vonis bahwa orang tua tak mampu menghadapi dan mengurus
anak. Tetapi mungkin saja melalui tulisan ini ada beberapa tindakan yang belum
dikerjakan, atau ada hal yang belum dilakukan . Padahal langkah tersebut mungkin
cocok sebagai obat penawar dalam mengatasi persoalan mendidik, mengajar,
mangatasi kenakalan anak.
Berikut akan kita tampilkan langkah-langkah
positif yang bisa kita terapkan dalam mengatasi sikap negatif pada anak atau
kenakalan yang mungkin ditemui dalam proses pembelajaran disekolah atau dalam
mendidik anak dirumah tangga.
Berikan perhatian dan pendidikan yang cukup pada anak (dok Fajar Literasi)
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dilakukan orang tua dan guru dalam mendidik dan mengatasi
kenakalan anak antara lain:
1. Berikan anak pendidikan
agama yang cukup;
Agama merupakan pedoman bagi
kehidupan ummat manusia, didalam agama terkandung nilai-nilai luhur, norma, dan
aturan-aturan yang mengikat prilaku seseorang agar lebih teratur..Sehingga
setiap perbuatan yang akan dilakukan bersumber pada agama yang diyakininya.
2. Tidak mudah memberikan
prediket nakal pada anak;
Biasanya orang tua dan guru
bisa saja menjatuhkan vonis nakal pada anak, padahal secara jujur kekhilafan
dan kesalahan yang dilakukan anak belum
setimpal dengan kalimat nakal tersebut. Akhirnya anak menjadi anak nakal karena
kata-kata yang sering kita ucapkan pada anak tersebut, sebab kata-kata
terkadang berarti doa, jadi secara tidak langsung kita mendoakan anak kita
menjadi anak nakal.
3. Berikan contoh yang baik
pada anak;
Biasanya karakter yang
melekat pada diri anak disebabkan oleh karakter yang berkembang dilingkungannya
sendiri. Dan prilaku sehari-hari orang tua sering ditiru dan diadopsi oleh
anak. Tanpa sadar sebenarnya kita turut serta mengajari anak dengan kebiasaan
yang kurang baik untuk dicontoh.
4. Bersikap terbuka pada
anak;
Komunikasi yang baik tentu sangat
sesuai dengan azas keterbukaan. Setiap ada masalah hendaknya dibicarakan dan
didiskusikan secara bersama dan penuh kekeluargaan. Hal sekecil apapun tak
boleh ditutup-tutupi.
5. Terapkan aturan yang
tegas dirumah tangga;
Artinya setiap anggota
keluarga konsisten terhadap aturan yang dibuat, sehingga setiap anggota
keluarga merasa mendapatkan keadilan yang sama dalam setiap tindakan yang
dilakukannya.
6. Selalu bersikap tenang;
Dalam setiap kondisi yang berkembang
sebaiknya disikapi dengan tenang dan tak mudah panik.
7. Gunakan bahasa yang halus
dalam berbicara;
Orang tua dan guru harus
sadar bahwa fungsinya bukan sebagai algojo yang tak boleh disanggah.
Pembicaraan yang lemah lembut tentu mempengaruhi mental anak. Kita harus
menyadari anak juga punya hati dan perasaan yang sama dengan kita.
8. Berikan pelukan yang
cukup untuk anak;
Sebab pelukan bermakna
sebagai bentuk rangkulan dan perlindungan dari orang tua terhadap anak. Anak
akan merasa aman ketika dipeluk orang yang disayanginya. Menurut ilmu kesehatan
pelukan juga dapat menciptkan kecerdasan pada otak. Karena hal demikian akan
meningkatkan harmon yang menunjang kecerdasan otak anak.
9. Pandanglah buah hati
dengan penuh kasih sayang;
Hak anak mendapatkan kasih saying
dari orang tuanya, dan kewajiban orang tua memberikannya dengan keikhlasan.
10. Berikan pujian pada
anak;
11. Dengarkan anak
berbicara;
Orang tua yang bijak tentu member
ruang yang cukup untuk mendengar pembicaraan anaknya sendiri, dan baru member pandangan
jika pembicaraan tersebut kurang baik.
12. Biasakan mengakui kesalahan
anak;
13. Jangan membeda-bedakan
anak yang satu dengan yang lainnya;
Kita harus sadar walau
bagimanapun semuanya anak kita. Anak memerlukan perhatian, perlindungan, dan
kasih sayang yang cukup dari kita.
14. Terima anak apa adanya;
Barangkali pada kesempatan
kali ini beberapa kiat untuk menyelasaikan permasalah dalam mendidik dan
mengajari anak. Tentu yang tak kalah pentingnya jadikan alam sebagai guru yang
baik dalam menempuh kehidupan ini. Sangat tepat kiranya jika kita jadikan
contoh orang kita dahulu begitu sabar mendidik kita sehingga menjadi besar
seperti saat sekarang.
0 Response to "Jurus Jitu Mendidik Anak Agar tidak Nakal"
Posting Komentar