Kontribusi 'Pak tua dan Mesin Jahit Tuanya' Dalam Memeriahkan Perayaan Idul Fitri 1440 H

Menyambut perayaan Idul Fitri bagi sebahagian orang tentu sangat identik dengan dengan pakaian baru. Keduanya memang tak dapat dipisahkan satu sama lain, diibaratkan bak perangko dengan lem. Karena keduanya saling mengisi dan saling melengkapi dan menempel sangat erat sekali .

Foto dokumen Fajar Literasi.com

Biasanya tanpa disuruh atau dikomandoi semua orang akan berbondong-bondong untuk mendapatkan dan mencari koleksi pakaian baru yang cocok dengan seleranya, pilihan hatinya dan tentu sesuai dengan budget keuangan yang dimlikinya.

Berbagai cara pun dilakukan orang untuk mendapatkan pilhan pakaian diinginkannya, seperti ada yang mencari ke mall dan sejenisnya, memesan secara online, menjahit sendiri, atau pun menggunakan jasa seorang penjahit profesional untuk mengerjakan pesanannya.

Karena pakaian serasi dan cocok dengan postur tubuh tentu akan memberikan kesan serta dapat memancarkan aura positif dan menghasilkan kebanggaan tersendiri bagi pemakainnya. Sebab pakaian merupakan cermin kepribadian yang melekat pada pemakainya.

Berdasarkan hal tersebut diatas tentu akan memberikan berkah dan rezeki tersendiri bagi seorang lelaki tua yang sehari-harinya bekerja memberikan jasanya untuk mengerjakan pesanan jahitan di pasar Balai Tangah Lintau ini.  Lelaki tua ini telah bertahun-tahun mengabdikan sisa hidupnya untuk menjahit pakaian pelanggannya.

Hasil karya Pak tua ini tentu memilki kelebihan jika dibandingkan dengan hasil jahitan serupa yang banyak kita temui dibeberapa tempat saat ini, sehingga menjadi alasan tersendiri bagi pemesannya atau langgannya untuk mempercayakan menjahit pakaian pada Pak tua ini. 

Banyak orang di sekitar Lintau Buo ini yang mempercayakan pakaiannya untuk dikerjakan Pak tua ini, mereka  rela berminggu-minggu atau berhari-hari sampai pesanan selesai dikerjakan oleh Pak tua ini. Lebih-lebih menjelang dan untuk menyambut perayaan Idul fitri 1440 H tahun sekarang ini.

Ketika admin menemui Pak tua ini beberapa waktu yang lalu, Pak tua ini sempat mengungkapkan "bahwa selain mendapatkan penghasilan dari jasanya mengerjakan pesanan langgannnya', Pak tua ini sangat puas dan senang karena disisa umurnya ini masih sempat memberikan kesenangan dan bisa membahagiakan orang lain.

Pak tua ini berkeyakinan bahwa dengan membuat hati orang senang, bahagia, dan bisa membuat orang lain tertawa berarti dia telah memberikan sedekah pada orang lain disekitarnya dan telah ikut pula melaksankan ibadah kepada Allah SWT.

Sebelum mengakhiri ceritanya Pak tua berharap diusia senjanya ini, dan diakhir  sisa hidupnya yang masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT, hendaknya Allah masih memberikan nikmat kesehatan sehingga dia masih bisa berkarya dan berkreasi dan beribadah sehingga dapat membahagiakan dan menyenangkan orang lain. Amin-amin Yarabbal Alamin...Semoga ya Pak...


0 Response to "Kontribusi 'Pak tua dan Mesin Jahit Tuanya' Dalam Memeriahkan Perayaan Idul Fitri 1440 H"

Posting Komentar