Filosofi Sapu Lidi untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Ditengah persaingan ekonomi dan perkembangan dunia global pada saat ini, baik perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Namun tidak  berpengaruh terhadap kelangsungan produk sebuah alat kebersihan yang sudah ada dari zaman kuno dulu yang dinamakan orang dengan Sapu Lidi.



Peran sapu lidi hingga saat ini tetap tidak tergantikan oleh produk kebersihan baru canggih, lebih-lebih dinegara kita Indonesia ini. Penggunaan sapu lidi sebagai alat kebersihan dinusantara ini sudah dilakukan sebagai sebuah warisan yang turun temurun dari nenek moyang kita dulu, Karena  harganya yang murah dan mudah didapatkan. 

Disamping itu sapu lidi juga mempunyai filosofi tinggi sesuai dengan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Yaitu bersatu untuk mencapai sebuah tujuan. Apabila bersatunya beberapa lidi yang diikat menjadi sebuah kesatuan sapu maka sampah dihalaman atau dimanapun yang banyak dapat dibersihkan dan disingkirkan.

Jika dilihat dari asal muasalnya sapu lidi adalah produk yang berbahan asal lidi yang diikat yang berasal dari daun kelapa. Kita menyadari bahwa pohon kelapa adalah sebuah pohon yang semuannya bisa dimamfaatkan, buahnya untuk bahan kuliner dan membuat minyak , batangnya untuk untuk bahan bangunan, daunnya untuk atap dan lidinya untuk membuat sapu.

Lidipun demikian juga adanya, jika sau lidi dipakai untuk tusuk sate, dua lidi atau lebih untuk mengusir lalat yang melekat pada makanan kita, dan banyak lidi digunakan untuk membuat sapu lidi seperti yang diuraikan diatas tadi.

Kalau diperhatikan dari segi regenerasi antara sapu lidi baru dengan sapu lidi yang lama terlihat lebih kompak dan akur, tidak ada kita dengar bahwa adanya sebuah revolusi dikala penggantian kekuasaan yang dilakukan pemiliknya. Apabila yang lama habis kekuatannya maka sapu lidi yang baru siap untuk menggantikannya.

Dan pohon kelapa selaku penyuplai bahan asal, selalu siap dan tanpa pamrih akan tetap memberikan daunnya secara tulus ikhlas demi kelangsungan dan eksisnya keberadaan sapu lidi dinegeri ini, bahkan sampai hari ini dengan penuh kesadaran pohon kelapa memberikan daunnya tanpa diminta.

Dengan memperhatikan sifat dan karakter yang dimilki pohon kelapa dan sapu lidi maka sepantasnyalah kita untuk merenungi bahwa untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara kedepan kita hendaknya mampu meniru sapu lidi paling tidak dapat dijadikan pertimbangan bahwa "dengan bersatunya elemen bangsa ini, maka negara akan kuat". Sama kita doakan saja ya...., Amin

2 Responses to "Filosofi Sapu Lidi untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara"