“
Dangau Baraja” berasal dari bahasa aslinya masyarakat
Lintau yang bermakna “ Rumah Tempat Belajar”. ‘Dangau’
dalam bahasa Lintau bermakna ‘Rumah’ sedangkan ‘Baraja’
berarti ‘Belajar’.
dokumen Fajar Literasi.com
"Dangau Baraja' mungkin belum
sepopuler sekolah formal yang telah berdiri sejak puluhan tahun yang lampau.
Tetapi keberadaan dangau baraja sebagai tempat belajar informal yang lahir
beberapa bulan yang lalu dan sekarang malah menjadi tempat favorit yang disukai
oleh anak-anak didaerah Lintau.
Dari segi usianya walau umurnya
belum setahun jagung atau darahnya belum setampuk pinang tetapi keberadaan dan kehadirannya
ditegah-tengah masyarakat Lintau sangat berarti sekali dan sangat menginspirasi,
terutama bagi anak-anak Lintau yang haus akan ilmu pengetahuan.
Dangau baraja berlokasi di
Jorong Duwek dan Koto Niu yang terletak di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan
Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat. Sebuah tempat
yang nun jauh disana yang sebelumnya tidak banyak dikenal masyarakat. Tetapi
sejak berdirinya tempat ini tentu akan menjadi pintu gerbang bagi anak-anak Lintau
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang berguna untuk kehidupanya kelak.
Suatu tempat yang berhawa
dingin karena berada di pinggang Gunung Sago dan berada di perbukitan Gunuang
Ledang yang udaranya masih belum terkontaminasi oleh polusi udara. Ternyata
tempat yang sangat bersahabat tersebut membawa kesejukan hati dan pikiran bagi
anak-anak di Jorong tersebut untuk berkreasi sambil menambah ilmu
pengetahuannya yang tidak didapatkan di sekolah formal.
Awal mula dari keberadaan
dangau baraja ini adalah dari berkumpulnya beberapa anak-anak yang menghabiskan
waktu senja sambil menunggu datangnya waktu malam. Atau diistilahkan dengan
ngabuburit kayaknya istilah modern yang telah lama dikenal diperkotaan. kegiatan
ini dilakukan setelah anak-anak menyelesaikan tugasnya yaitu mengaji di Surau dan
setelah pulang dari sekolah Formal.
Tetapi akhirnya tempat yang
mulanya dihabiskan untuk bermain terutama permainan tradisional seperti petak
umpet, main dore, main tali,dan permainan tradisional lainnya, berubah menjadi tempat produktif sebagai salah
satu solusi bagi anak-anak untuk mengerjakan tugas yang belum terselesaikan
disekolah, ataupun tempat untuk saling berkomunikasi dan beradaptasi. Yang
akhirnya menjadi tempat beraktivitas sehari-hari bagi anak-anak didaerah ini.
Melihat perkembangan dan kreatifitas
dari anak-anak tersebut akhirnya bak Gayung Bersambut dan Bak Kata terjawab,
yang sudah merupakan Gorak Dari Allah atau kehendak Ilahi Sang Pencipta Alam,
timbullah niat dari seorang Remaja Lintau yang sangat peduli terhadap
pendidikan anak-anak disekitarnya untuk meluangkan sedikit waktunya sambil
membagikan ilmunya bagi masyarakat sekitar.
Seorang anak Minang yang
bernama Lengkap Atikah Risyad. ST, seorang penggiat dan pemerhati pendidikan di
Lintau yang berlatar belakang Sarjana Kimia Lulusan Universitas Sumatera Utara
(USU) Medan. Yang merasa terpanggil hatinya untuk berbagi ilmu dengan
adik-adiknya yang sebahagian besar masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Tempat yang semulanya hanya
menumpang di Kedai yang tak dihuni pemiliknya akhirnya pindah ketempat yang
cukup ideal yang layak digunakan sebagai tempat belajar yaitu kantor Jorong
Duwek yang dulunya digunakan sebagai layanan administrasi dan sekarang
dihibahkan sementara oleh Pak Jorong sebagai rumah tempat belajar atau “Dangau
Baraja”.
Akhirnya kegiatan anak-anak
yang semulanya tidak terarah dan tanpa jadwal yang jelas berkat Remaja yang
dipanggil sehari-harinya dengan Atikah ini berubah menjadi tempat
belajar yang sangat diminati anak-anak karena sekarang anak-anak disini mulai
mengenal bahasa Inggris yang diperkenalkan lewat lagu dan permainan, anak-anak
mulai mengenal sampah organik, sampah non organik, yang diajarkan dan diperkenalkan
oleh sang inovator tersebut.
Sekarang peserta didik yang
aktif di Dangau Baraja ini sudah puluhan orang yang dulunya hanya terdiri dari
beberapa anak saja. Peserta didiknya mulai berdatangan dari jorong-jorong lain yang
berdekatan dengan jorong Duwek dan Koto niuh ini.
Tentu kita sangat berharap
kedepannya Dangau Baraja ini akan tetap menjadi solusi bagi masyarakat
sekitarnya untuk menambah ilmu pengetahuan anak-anaknya sehingga anak-anak
sekitar tempat ini akan menjadi anak-anak yang cerdas, memiliki wawasan yang luas
tentang pengetahuan, beraklak mulia dan mempunyai kepribadian yang handal.
Tentu kita sangat berharap juga
kepada pihak terkait untuk memberikan perhatian khusus terhadap keberlangsungan
Dangau Baraja ini kedepan. Karena tanpa adanya partisipasi dari kita semua
mungkin Dangau Baraja ini tidak akan berkembang sebagaimana yang kita harapkan.
Untuk itu marilah kita sama-sama
menunjukan rasa kepedulian kita dengan memberikan donasi atau memberikan sumbang
saran dan pikiran kita demi keberlajutan Dangau Baraja ini kedepan.
Selamat ya 'Dangau Baraja' yang mungkin akan menjadi aspirasi bagi anak-anak didaerah lain dan anak-anak di Tanah air untuk melakukan
kegiatan serupa yang sangat besar mamfaatnya terutama perkembangan mental
anak-anak kedepan yang terarah sehingga terhindar dari pengaruh-pengaruh dan lingkungan yang tidak
baik.
0 Response to "'Dangau Baraja' Sebagai Gerbang Literasi dan Rumah Kedua Bagi Anak-Anak di Lintau "
Posting Komentar