Atar adalah sebuah nama
nagari yang terletak kurang lebih 22
kilometer dari pusat kota Batusangkar. Nagari yang secara administrasi
pemerintahan berada di Kecamatan Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar Propinsi
Sumatera Barat .
dokumen Foto Fajar Literasi.com
Nagari yang terletak diantara
kaki-kaki perbukitan ini yang banyak ditumbuhi pohon karet. mungkin hampir sama
dengan daerah tropis lainnya yang berada di Sumatera Barat. Penduduk yang
mendiami nagari ini sehari-hari yang bermata pencaharian dari hasil pertanian
dan perkebunan dalam skala kecil.
Jika kita melewati jalan raya
dari Sitangkai Lintau menuju kota Batusangkar kita pasti akan melalui daerah
ini, daerah yang dibelah oleh perbukitan-perbukitan, dan jalan yang
berkelok-kelok, dan sedikit sekali daerah persawahan yang nampak sehingga sepintas
orang akan mengira bahwa daerah ini seakan lengang tak berpenghuni karena
sedikit sekali perumahan yang ditemui.
Tapi siapa sangka bahwa Atar
sebenarnya merupakan daerah besar yang potensial dan cukup dikenal. Sebuah
daerah yang mungkin kecil di nagarinya tetapi sangat besar dan tersohor
diperantauan. Penduduknya yang suka merantau yang hampir menghuni dan tersebar diseluruh
pelosok tanah air ini. Lebih-lebih mereka tersebar dikota-kota besar nusantara
ini.
Jadi tidak mengherankan jika
kita melewati daerah ini pada hari-hari besar Islam atau lebaran Hari raya idul
fitri, seakan mata kita terbelalak dan seakan bermimpi dan tidak percaya bahwa
daerah yang biasanya terlihat lengang berubah menjadi ramai seketika yang
dikiri kanannya dipenuhi oleh mobil yang terparkir yang lengkap dengan nomor
seri dan plat nomor dari kota-kota di Indonesia ini.
Nanti selepas jembatan yang
tak begitu besar kita akan melihat kantor Wali Nagari Atar yang cukup megah
yang berada diatas ketinggian yang didepannya berdiri kokoh, menarik nan indah sebuah tugu atau monument photo copy yang
membuat mata kita tidak berkedip jika memandangnya.
Tentu akan lahir sebuah
pertanyaan dibenak kita. Apa kaitan antara tugu photo Copy dengan daerah yang
merupakan daerah pertanian yang mungkin tak akan sinkron jika kita hubungkan
dengan mesin photo copy, sebab mesin photo copy tentu sangat identik dengan
percetakan dan dibutuhkan diperkantoran, daerah industri dan sekolah-sekolah
atau kampus-kampus Perguruan Tinggi.
Padahal jika kita membaca sejarah
tentang asal muasal mesin photo copy tentu kita akan teringat kepada seseorang yang
bernama Chester Catson dia adalah seorang ilmuwan elektronika yang
lahir pada 8 Februari Tahun 1906, dia lahir di Seatle negara bagian Amerika
Serikat. Yang pada mulanya ditemukan mesin Photo Copy ini tidak menarik bagi
orang yang bergerak di perusahaan elektronika, dengan susah payah penemunya
memasarkan mesin ini sehingga akhirnya dapat diterima pasar.
Memang sepintas lalu mungkin
tidak ada kaitan antara seorang Chester Carlson dengan nagari Atar yang
letaknya cukup jauh jaraknya dari AS, Nagari yang berada di Indonesia. Tetapi
kenapa Tugu Photo Copy berada di Nagari Atar dan tidak dibangun di negara asal
penemunya di kampungnya Paman Sam AS.
Itulah letak keunikan nagari
Atar yang terletak di Sumatera Barat ini, tentu ada alasan yang kuat dari masyarakatnya
kenapa membangun tugu photo atau monument Photo Copy pertama dan satu-satunya
di Dunia. Sekarang tentu menjadi Icon nagari Atar, sehingga menjadi kebanggaan,
jati diri dan identitas bagi masyarakat Nagari Atar sendiri.
Jadi sudah hampir terjawab
kenapa dibangunnya tugu ini, ya karena masyarakat Atar dan mesin Photo Copy
diibaratkan sama dengan perangko dan lem, saling berkaitan satu dengan yang
lain.
Sebagian besar perantau Atar
di pelosok Indonesia ini memiliki bidang usaha percetakan yang bergerak dari
usaha Photo Copy, mulai dari usaha kecil sampai kepada usaha percetakan yang
sudah terbilang besar.
Sehingga akhirnya timbullah
ide oleh seseorang tokoh masyrakat Atar untuk membangun tugu Photo Copy dinegerinya
sendiri yang bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat Atar di perantauan
untuk tetap dan selalu mengingat kampung halamannya tempat mereka dilahirkan,
dibesarkan, tempat mereka mulai mengenal kasih sayang sehingga kecintaan
terhadap kampung halaman akan selalu tumbuh tidak akan mudah dilupakan.
Bagi masyrakat Atar yang
hidup dikampung halaman barangkali sebagai obat melepas kerinduan terhadap
sanak family, handai tolan, sanak keluarga yang hidup diperantauan yang akhirnya
rasa kerinduan itu berubah menjadi doa untuk dikirimkan kepada keluarganya diperantau sana.
Semoga hubungan yang begitu
dekat dan tulus akan selalu tumbuh subur antara masyarakat Atar yang hidup
dikampung halaman akan tetap terjalin selama mesin photo Copy itu ada dan masih
dipakai didunia ini.
Doa kita bersama semoga
perantau Atar sukses dan tetap jaya selamanya. Dan tugu Photo Copy akan selalu
berdiri tegak untuk berpesan kepada para perantaunya untuk terus berusaha
sampai sukses dan sukses selalu. Amin-amin Yarabal Alamin…
0 Response to "Menengok Tugu Photo Copy Pertama dan Satu-Satunya DiDunia yang Berada di Nagari Atar"
Posting Komentar