Kita semua tahu bahwa batu akik yang
mempesona itu bahannya berasal tempat dan kondisi yang berbeda-beda.
Bahan-bahan tersebut berasal dari sungai, bukit, hutan, jalan, pantai, dan sebagainya. Kondisinya
tidak sama, berlumut. kasar, kesat, bertanah, berlumpur, tajam dan
tidak rata.
dokumen Foto Fajar Literasi
Bahan
batu akik tersebut mengalami proses yang panjang, sehingga menjadi batu akik
yang sempurna, lalu sampai ke jari Anda.
Ada banyak orang yang terlibat, dan berjasa dalam mengolah batu akik sehingga
menjadi sempurna, dipuja dan diagungkan banyak orang. Mulai dari pencari batu,
pembelah batu, penjual bahan batu, pengasah, dan penjual, semuanya memiliki
andil yang besar.
Di
tangan orang-orang yang terampil dan telaten itulah, batu-batu tersebut berubah
total menjadi batu yang bernilai tinggi. Dari batu yang tidak berharga, dan tidak
dihiraukan, menjadi batu mulia dengan perhatian yang luar biasa. Di tangan
manusia yang ulet tersebutlah, lahir bacan yang sempurna, bio solar yang menawan,
lumut suliki yang cantik, raflesia yang mempesona, dan sebagainya.
Begitulah perumpamaanya terhadap peserta didik. Peserta didik juga
berasal dari latar belakang yang berbeda. Mereka memiliki berbagai
perbedaan latar belakang keluarga,
tingkat pendidikan, sosial budaya,
ekonomi. Selain itu, peserta didik juga memiliki perbedaan individual yang
dominan, seperti fisik, bakat, minat, kemampuan inteligensi, lingkungan, modalitas
belajar, dan sebagainya. Jelas saja mereka memiliki keterbatasan dan
kekurangan, dan ketidaksempurnaan. Hal itu merupakan tanggung jawab guru untuk
mengasahnya sehingga menjadi mulus, tajam, mengkilap, dan bercahaya.
Mengasah peserta didik hendaklah secara komphensif, bukan secara
parsial. Berbagai aspek tentang kebutuhan peserta didik diasah dengan benar. Merupakan
kewajiban guru untuk mengasah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan karakter
peserta didik. Dengan mengasah pengetahuannya, peserta didik memiliki cakrawala
yang luas dan cara berpikir yang dapat
diandalkan.
Dengan mengasah keterampilannya, peserta didik menjadi manusia yang
terampil sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan mengasah sikapnya,
peserta didik akan mampu membentengi diri dari hal-hal negatif dalam
kehidupannya. Dengan mengasah karakternya, pesera didik akan memilik semangat
hidup dan memiliki kejuangan dan dalam menghadapi persoalan di masa datang.
Mengasah peserta didik bukanlah perkara yang mudah, tetapi bukan berarti
tidak dapat dilaksanakan. Dengan kapasitas yang memadai, seorang guru akan
mampu melaksanakan tugas yang mulia tersebut. Kapasitas guru yang dibarengi
dengan kemauan yang kuat, kekhlasaan, dan semangat yang kuat, memuluskan usaha
guru untuk mengasah peserta didiknya. Karakter guru yang suka bekerja secara
cerdas, bekerja keras, bekerja secara tuntas akan membuat hasil pengasahan
maksimal, bukan hanya sebatas mimpi.
Mengasah
peserta didik tidak sama dengan mengasah benda yang statis. Peserta didik
merupakan individu yang dinamis. Mereka selalu berkembang, mudah terpengaruh
oleh situasi dan kondisi, serta lingkungan.
Hal itu banyak sedikitnya akan mempengaruhi proses pembinaan yang dilakukan guru. Karena itu, mengasah
peserta didik tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri.
Para guru perlu
berkolaborasi dengan sesama guru,
personal sekolah lainnya, komite sekolah, orang tua/wali murid, dan
masyarakat. Soloditas tim guru dan dukungan dari luar sekolah akan menjadikan
kegiatan pembinaan itu lebih berarti dan
bermanfaat.
Dengan mengasah secara maksimal, berarti guru telah berusaha
mengantarkan peserta didik kepada kehidupan
yang cemerlang di masa depan. Kehidupan cemerlang yang diidamkan adalah
kehidupan yang memiliki keseimbangan antara kebutuhan yang bersifat fisik dan
nonfisik. Pada satu sisi, peserta didik mampu memenuhi kebutuhan hidupnya yang
bersifat fisik. Pada sisi lain, peserta didik memiliki kemampuan emosional, dan
spiritual yang dapat dibanggakan. Pada akhirnya, dalam setiap perbuatannya,
peserta didik akan selalu menjunjung tinggi nilai moral dan spiritual.
Patut kita renungkan apa yang dikatakan
Hendry Brooks Adams, “Guru atau pendidik
memiliki pengaruh yang luar biasa, tidak ada batasnya. Tidak ada yang bisa
mengatakan dimana pengaruh seseorang yang mendidik dengan baik (atau tidak baik
ini), berhenti.” Karena itu, guru selalulah gunakan pengaruhnya demi kebaikan
kehidupan peserta didik di masa datang. Semoga!
Dengan label keprofesionmalan yang melekat padanya, tentu guru akan terus berkarya, berinovasi, berkreasi, dan menciptakan hal-hal baru yang bermamfaat bagi pembelajaran peserta didiknya. Gunakan kompetensi yang dimilikinya untuk mempengaruhi mental peserta didiknya untuk mau mengasah kemampuannya untuk belajar lebih baik lagi.
0 Response to "Mengasah Peserta Didik"
Posting Komentar