Sebatang
pohon memerlukan air agar bisa hidup dengan subur. Pohon juga membutuhkan pupuk
sehingga daunnya hijau dan batangnya
kuat. Urat yang kokoh yang mencakar bumi juga tidak kalah pentingnya sehingga
mampu menahan angin yang kencang.
dokumen Foto Fajar Literasi
Sebaliknya, sebatang pohon yang tidak lagi
mendapatkan suplai air dan pupuk, hidupnya akan merana. Daunnya akan meranggas
batang terkelupas. Pohon itu tidak
mempunyai kekuatan untuk melawan angin yang dahsyat sehingga tumbang.
Pohon itu
bernama pendidikan. Pohon pendidikan juga akan tumbuh subur bila mendapat
suplai air dari insan pendidikan, mulai dari birokrat, sekolah, orang tua, dan
masyarakat.
Dengan pupuk yang memadai membuat pohon tumbuh dan berkembang
dengan sempurna. Pada akhirnya pohon akan berbuat yang manis dan lezat yang
bisa dikonsumsi banyak orang. Bukankah buah yang lezat dan manis itu, harapan
kita semua?
Sayang
kalau pohon yang subur itu dihinggapi benalu. Makanannya dirampas sehingga
pertumbuhannya tidak optimal. Percuma air yang banyak karena air akan diserap
benalu. Tidak ada artinya makanan yang diperoleh akar karena makanannya
dinikmati benalu.
Karena itu, benalu-benalu yang menghinggapi dunia pendidikan perlu
dipangkas. Komitmen yang rendah.
meredupnya idealisme, ketidakpedulian masyarakat, ketidakprofesionalan guru,
kurangnya partisipasi orang tua, merupakan benalu-benalu yang menghambat kelangsungan
dan keberhasilan pendidikan.
Tumbuhkan komitmen!
Komitmen merupakan hal yang mendasar dalam menyelenggarakan pendidikan. Tanpa
komitmen yang kuat, pendidikan tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Kita perlu menyadari betapa
pentingnya arti pendidikan. Dapat kita
bayangkan bila satu generasi tidak memperoleh pendidikan yang layak.
Tanpa
pendidikan yang berarti, hilanglah satu generasi. Secara fisik mereka ada,
tetapi hakikatnya tidak bisa eksis, tidak mampu berbuat, dan tidak
diperhitungkan karena tidak memiliki kompetensi yang handal. Karena itu,
sangat diperlukan komitmen bersama dalam
menyelanggarakan pendidikan.
Nyalakan idealisme! Dalam menyelenggarakan pendidikan, idealisme
sangat penting. Idealisme merupakan kondisi ideal yang menggambarkan visi dan
misi yang akan dituju. Apalagi proses pendidikan merupakan suatu hal yang kompleks,
yang perlu dilandasi oleh sebuah idealisme.
Karena itu, idealisme perlu dihidupkan dan dinyalakan.
Jangan biarkan idealisme padam. Nyalakan
terus idealisme agar mampu membangkitkan semangat kita untuk berbuat. Idealisme perlu
dibangkitkan dan dipelihara agar tidak mudah pudar karena berbagai persoalan
dan keinginan.
Tingkatkan kepedulian
masyarakat! Kepedulian masyarakat sangat penting bagi kelancaran penyelanggaran
pendidikan. Apalagi masyarakat juga berfungsi sebagai pengawal penyelenggaraan,
sekaligus konsumen hasil pendidikan. Kepedulian masyarakat merupakan hal yang
urgen dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga terciptalah singkronisasi
penyeleanggaraan pendidikan.
Artinya, apa yang ditanamkan di sekolah juga
didukung oleh masyarakat terutama tentang pembinaan dan pembentukan kepribadian
anak. Tumbuhkembangkan kepedulian, partisipasi,
dan dukungan baik fisik maupun moral
terhadap penyelenggaraan pendidikan.
Bangkitkan
profesionalisme guru! Profesionalisme merupakan suatu hal yang fundamental
dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan guru yang profesionallah, pendidikan
akan terselenggara dengan baik. Guru yang profesioanallah yang mampu
mengantarkan peserta didik kepada pencapaian
hasil pendidikan yang tertinggi.
Kebangkitan profesionalisme dalam diri guru akan mampu menumbuhkan
tanggung jawab yang besar untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas di
sekolah.
Tingkatkan
partisipasi orang tua! Pada hakikatnya pendidikan merupakan tanggung orang tua.
Orang tualah nanti yang akan diminta pertanggungjawabannya terhadap pendidikan anaknya. Karena
keterbatasannya, orang tua
mendelegasikan sebagian tanggung jawabnya dalam mendidik anaknya kepada pihak sekolah.
Akan tetapi, orang tua
tidak bisa berlepas tangan karena pendidikan merupakan tanggung jawab moralnya
yang akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.
Dengan
memangkas benalu-benalu pendidikan, maka penyelenggaraan pendidikan akan
berlangsung sesuai yang diharapkan. Pendidikan akan terselenggara dengan tetap
mengutamakan budaya mutu sehingga akan lahir pula hasil pendidikan
yang bermutu.
Dengan pendidikan yang bemutu, diharapkan akan lahir anak-anak
akan mampu mendidik dirinya sendiri. Seperti kata Robert Maynart Hutchins, “Tujuan
pendidikan adalah untuk mempersiapkan generasi muda untuk mendidik diri mereka
sendiri seumur hidup mereka.”
0 Response to "Memangkas Benalu Pendidikan"
Posting Komentar