Menjadi Guru Produktif


Tantangan yang dihadapi dunia pendidikan semakin berat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan dan harapan masyarakat. Karena itu,  peningkatan dinamika guru merupakan suatu keharusan agar mampu melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin.


Tantangan yang berat ini  hanya mampu dihadapi oleh guru yang  profesional.  Guru yang profesional memiliki antusiasme, rasa kasih sayang, kemampuan berpikir merdeka dan mandiri. Guru yang  menguasai teknologi untuk membantu siswa dalam belajar, memiliki kesedian dan kemauan untuk berkolaborasi akan mampu menghadapi tantangan. Selain itu, guru yang selalu belajar, berkomunikasi secara  efektif dengan siswa, tidak mudah menyerah, dan fleksibael dalam hubungan pribadi dengan siswa, akan tetap tegak di tengah-tengah berbagai tantangan.

Tantangan tersebut bertambah lengkap dengan diberlakukannya Kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013 mengusung tema, “dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi”. Berdasarkan tema kurikulum di atas, keberhasilan peserta tidak hanya dilihat dari pencapaian kemampuan akademik dan keterampilan semata, tetapi juga menyangkut segi afektifnya. Tuntutan kurikulum 2013 tersebut merupakan tantangan yang tidak ringan bagi guru. Karena itu, guru hendaklah mampu berubah menjadi guru yang produktif, yang mampu berinovasi dan berkreasi.

Menurut Wijaya Kusumah (2012) guru produktif adalah guru kreatif yang tidak pernah puas dengan pembelajaran yang dilaksanakannya. Dia selalu melakukan refleksi diri melalui penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelasnya sendiri. Melalui kolaborasi dengan teman sejawat, dia akan memperbaiki kekurangannya dalam pembelajaran, dan segera dituliskannya. Hal itulah yang membuatnya menjadi produktif. Apa yang dikerjakannya selalu dituliskan.

Guru produktif akan menuliskan apa yang dikerjakan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukannya tidak dilewatkan begitu saja. Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan masukan yang berharga. Kegiatan yang dilaksanakan yang memiliki aspek plus dan minusnya dijadikan sebagai catatan yang berharga bagi pengembangan dirinya. Catatan terebut dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk menulis, sekaligus  peningkatan kualitas pembelajaran di masa mendatang.

Seorang guru yang produktif berusaha mengerjakan apa yang telah dituliskan. Seorang guru yang produktif memiliki perencanaan yang matang untuk melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran bukanlah spontanitas. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan diatur secara sistematis sehingga kegiatan pembelajaran menjadi bermakna dan berguna bagi peserta didik. Akan tetapi, di dalam pelaksanaan kegiatan, seorang guru yang produktif juga memiliki fleksibelitas. Dia mampu melaksanakan adaptasi terhadap situasi dan kondisi yang darurat atau mendadak sehingga pembelajaran tetap berlangsung.

Guru yang produktif memiliki komitmen dan konsisten  untuk menulis.  Dia  mampu melahirkan karya, seperti perangkat pembelajaran, media pembelajaran, dan bahan ajar. Guru yang produktif mampu mendokumenkan hasil reflesinya dalam bentuk tulisan seperti artikel, laporan PTK, modul, LKS, dan buku.  Dengan demikian, seorang guru tidak hanya sebagai user (pengguna karya orang lain), tetapi juga mampu menjadi writer (penulis) atau producer (penghasil karya tulis).

Seorang guru yang produktif akan selalu fokus terhadap tugas. Segenap daya dan upayanya dan energinya dicurahkan untuk melaksanakan tugas. Guru tersebut akan melaksanakan tugas tersebut secara total. Dia tidak mau melaksanakan tugas setengah hati. Setiap tugas yang diembannya dapat dipertanggung jawabkan secara moral, secara kedinasan,  maupun secara ilmiah. Dia selalu berbuat yang terbaik dan memberikan perhatian yang maksimal terhadap tugas yang dijalankannya. Dengan demikian, tugas yang dijalankan tidak tanggung-tanggung tetapi betul secara optimal.

Guru yang produkitf sangat gemar membaca. Kegiatan membaca sudah membudaya dalam kehidupannya. Mengapa demikian? Membaca sangat bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan pengetahuan seorang guru. Membaca mampu memberikan penyegaran dan pencerahan pengetahuan. Selain itu, membaca juga mampu memberikan inspirasi untuk berbuat sesuatu. Dengan membaca, seseorang guru menjadi kaya dengan ide-ide kreatif. Tanpa membaca yang memadai, seorang guru akan berada di bawah tempurung. Tanpa membaca, guru tidak akan mampu melihat cakrawala yang lebih luas karena membaca dapat membuka jendela dunia.

Guru yang produktif selalu melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tugasnya. Apa yang telah dilakukannya selalu dikaji kembali, apakah hasilnya memuaskan atau tidak. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan menarik atau tidak. Apakah pembelajaran tersebut bermakna bagi peserta didik atau tidak.  Karena itu, di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru yang bersangkutan membuat catatan penting terhadap keberhassilan atau kegagalan pembelajaran. Hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran merupakan bahan masukan yang berharga bagi penyempurnaan pembelajaran berikutnya. Hasil refleksi dan evaluasi tersebut disajikan dalam bentuk tulisan seperti artikel atau karya tulis lainnya.

Guru yang produktif  selalu ulet dan pantang menyerah. Menjadi guru yang produktif memiliki banyak tantangan baik dari guru itu sendiri maupun dari teman-teman sejawat. Karena itu, kekuatan jiwa guru yang tegar di tengah-tengah gelombang sangat penting. Dalam melaksanakan tugas, guru hendaklah  melihat ke atas. Artinya, menjadikan guru yang berhasil sebagai acuan dalam melaksanakan tugas. Guru berprestasi kabupaten, provinsi ataupun nasional menjadi daya pendorong bagi yang bersangkutan untuk menjaga optimalisasi pelakanaan tugasnya. Mengapa guru lain mampu melaksanakan tugas dengan baik, hal itu menjadi inspirasi bagi guru yang bersangkutan.

Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 ini, sudah saatnya guru memelihara dan meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas tersebut mampu mengangkat profesionalisme guru dalam rangka menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan produktif . Karena itu, jadilah guru yang produktif!

0 Response to "Menjadi Guru Produktif"

Posting Komentar