Potret 'Hitam Putih' Tentang Pembatasan Akses Media Sosial

Mungkin selama ini banyak diantara kita yang belum sempat berfikir ataupun memaknai keberadaan Media Sosial ( Medsos) secara bijak dan cerdas. Barangkali disebabkan oleh perkembangannya yang begitu cepat dan langsung menyatu dalam kehidupan masyarakat.


Jika biasanya setiap orang dengan begitu mudahnya mengakses setiap fitur gambar dan video sesuai dengan kebutuhan, selera, dan keinginan masing-masing. Bahkan dengan persyaratan yang tidak sulit, tentu asalkan ada pendukungnya seperti hanpon, pulsa, atau sinyal yang tampil pada dasbor atau cahaya yang mengedip menunjukan adanya jaringan internet di Androit kita.

Tetapi dalam beberapa hari ini semuanya jadi berbeda. Gambar yang biasanya terang berubah menjadi kabur sehingga tidak bisa dilihat, fitur video yang biasanya tampil elegant kini hilang bak ditelan bumi. Kemudahan dalam akses mengakses sebelumnya digantikan oleh angka " 404".

Akibatnya bincang-bincang tentang Medsos menjadi ramai, Medsos yang selama ini populer dan dikenal oleh golongan tertentu saja, berubah menjadi topik hangat pembicaraan  dan menjadi viral bagi segenap orang, Karena dalam hitungan detik saja "Medsos" berubah status menjadi barang mewah yang bernilai tinggi.

Akhirnya kita baru menyadari bahwa keberadaan media sosial selama ini merupakan suatu nikmat yang sangat besar yang harus disyukuri oleh bangsa ini. Dengan medsos semua informasi yang dibutuhkan akan dapat dicari, dengan medsos silaturrahmi sesama manusia akan dapat dirangkai, dan dengan adanya medsos orang akan dapat melepaskan kerinduan terhadap orang yang disayangi walau berjauhan jarak.

Disatu sisi pembatasan beberapa fitur dimedia sosial adalah langkah yang sangat tepat dan mesti dilakukan, karena dengan pembatasan ini dapat mengurangi peredaran berita-berita Hoax yang menyesatkan. Berita salah yang belum tentu kebenaranya yang sengaja digulirkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga berita yang menyesatkan tersebut dapat memecah belah persatuan dan kesatuan yang selama ini menjadi kekayaan yang tak bernilai untuk membangun bangsa ini.

Dan dilain sisi banyak pula masyarakat yang jadi korban dari kebijakan ini, yaitu masyarakat telah memilih jalan menjadikan medsos sebagai alat dan mitra untuk menjalankan usahanya. Dengan adanya pembatasan ini omset pengguna layanan online akan terganggu sebab pesanan barang dan orderan yang seharusnya dilakukan lewat gambar tentu tidak bisa dilakukan.

Mungkin banyak kerugian yang disebabkan oleh pembatasan layanan media sosial ini, omset milyaran yang yang seharusnya dapat dicapai mungkin sedikit tergangga oleh kebijakan ini. Tetapi kelangsungan negara ini tentu akan lebih penting lagi untuk tetap dipertahankan. Dengan adanya permasalahan ini hendaknya menjadikan kita lebih dewasa dan bijak dalam menanggapinya, sehingga kedepanya keberadaan media sosial betul-betul dapat menjadikan bangsa ini cerdas dan lebih maju lagi.


Sekarang yang dapat kita lakukan hanya memanjatkan Doa kepada Sang Pencipta alam semesta ini yaitu dengan menundukan kepala dengan tulus dan ikhlas, agar permasalahan " Akses Mengakses ", ini akan berjalan lancar seperti sediakala. Sehingga tidak ada yang dirugikan atau diuntungkan dalam masalah ini.Amin...

0 Response to "Potret 'Hitam Putih' Tentang Pembatasan Akses Media Sosial"

Posting Komentar