Sebuah keadaan dan
pemandangan yang tidak biasa terjadi di SMPN 2 Lintau Buo, Kecamatan Lintau
Buo, Kabupaten Tanah Datar pada pekan yang lalu.
Materi Bahaya NAPZA Terhadap Kesehatan oleh Bapak Efrianto.SKM, (dok FajarLiterasi)
Dimana pada hari tersebut
tugas proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan oleh guru-guru yang
mengajar di Sembilan ROMBEL yang ada di sekolah ini, hari ini diisi dan digantikan
oleh TIM dari DINKES, Kejaksaan Negeri Kabupaten Tanah Datar, dan seorang
motivator dari IPDN Sumatera Barat di Kabupaten Agam.
Kegiatan yang
diselenggarakan oleh DINKES Kabupaten Tanah Datar ini, bertemakan Sosialisasi Bahaya
Penyalahgunaan NAFZA bagi Pelajar SMP dan khususnya untuk generasi muda
didaerah ini.
Materi Hukum oleh Ibuk Edrianti. SHum (dok. Fajar Literasi)
Hari yang penuh berkah,
dimana Allah SWT memberikan rahmat yang tak ternilai harganya, atau mungkin
saja kado hadiah dari PEMDA Kabupaten Tanah Datar sebagai hadiah peringatan
kemerdekaan RI ke-74 pada tahun ini, karena tidak semua sekolah mendapat
kesempatan menerima ilmu seperti ini.
Menurut HUMAS dari PEMDA,
dalam suratnya yang ditandatangani oleh PLt SEKDA Kab.Tanah Datar, Bapak Drs.
Edi Susanto, SH, MM, hanya lima sekolah di daerah ini yang mendapatkan
kunjungan pada tahun ini, yaitu SMPN 1 Batipuh, SMPN 2 Lintau Buo, SMPN 1
Rambatan, SMPN 5 Batusangkar, dan SMPN 3 Tanjung Emas, yang terbagi dari 5
Kecamatan yang berbeda dari daerah ini.
Acara yang dimulai sejak
pukul setengah delapan pagi tersebut berakhir pada pukul 16.00 sore harinya ini,
berlangsung sangat tertib, lancar dan hikmat, yang diikuti oleh 200 orang siswa
ditambah dengan majelis guru dari sekolah ini.
Acara sehari penuh ini dibagi
atas tiga sesi yaitu, dari jam setengah delapan materi yang dibawakan oleh
Bapak Efrianto, SKM, tentang bahaya NAPZA bagi kesehatan terutama bagi pelajar,
sesi kedua jam 10.00 WIB sampai 12.00 WIB tentang Hukum bagi sipemakai obat
terlarang atau NAPZA, dan terakhir selesai ISHOMA berisi siraman rohani oleh
Ustad Zainul Muttaqin seorang pemateri IPDN Sumatera Barat yang berasal dari
Kota Bukittingi SUMBAR.
Setiap acara demi acara diikuti
secara antusias dan sangat serius oleh setiap peserta yang hadir, dibuktikan
dengan hampir semua peserta mampu bertahan selama berjam-jam guna untuk
menerima materi yang diajarkan oleh pemateri yang semuanya memiliki kompetensi
yang sangat memadai.
Terlebih lagi acara terakhir
yang dipandu oleh seorang motivator dari IPDN tadi, dimana rangkaian acara yang
dimulai dari pukul 13.00 WIB, dan berakhir tepat jam 16.00 WIB, seakan membuat
semua peserta terhipnotis oleh sang motivator tersebut.
Padahal jam-jam seperti ini
merupakan jam yang tidak disukai oleh pelajar SMP pada umumnya, karena cuaca
yang panas, jam biasa untuk istirahat, atau jam penuh tantangan dan melelahkan,
tetapi tidak demikian bagi seorang motivator kawakan seperti Ustad
berpengalaman ini.
Harus diakui bahwa
sebenarnya anak yang 200 orang ini harus dihadapi oleh 18 guru pada hari
biasanya, tetapi dikuasai oleh seorang motivator seperti Bapak Ustad Zainul
Muttaqin ini, semuanya jadi terpesona oleh materi yang disampaikan ustad
tersebut, dengan penuh khidmad dan ikhlas.
Motivator Ustad Zainul Muttaqin (dok.Fajar Literasi)
Dengan pemahaman agama Islam
yang tepat semua peserta tampak menangis ketika sang ustad memberikan tausiah
agama, seakan semua yang hadir sedang berhadapan dengan pencipta alam semesta,
dan sedang meminta ampunan atas kesalahan dan kekhilafan atas perbuatan yang
pernah dilakukan di muka bumi Allah ini.
Sebuah acara yang sangat
inspiratif bagi semua kita dan hadirin, yang sangat besar mamfaatnya untuk
membentuk kepribadian dan karakter setiap pelajar, khususnya generasi muda yang
saat ini sedang berupaya mencari identitas masing-masing seperti pelajar SMP
ini.
Semuanya akhirnya menyadari
bahwa, jika ratusan anak dihadapi dengan formula yang tepat maka hasil yang
dicapai tentu berbeda jika dihadapi oleh banyak guru tetapi dengan media yang
kurang tepat, dan tidak disukai peserta didik.
Tentu semua yang terjadi
tersebut menjadi pengalaman dan sekaligus merupakan momentum yang sangat
berharga bagi majelis guru yang mengajar di sekolah ini, karena jika peserta
didik diajar dengan media dan materi yang tepat maka, puluhan guru bisa digantikan
oleh seorang motivator seperti ini.
Sangat menarik memang acara
tersebut, sehingga kita berharap acara serupa akan tetap dihadirkan disemua
sekolah-sekolah ditanah air ini, karena tiga kekuatan menyatu dalam satu acara
yaitu, Tim Kesehatan, Kejaksaan, dan Ulama, saling melengkapi.
Ketiganya merupakan sebuah
kekuatan besar untuk mengurangi perbuatan negatif yang mungkin subur jika tidak
ditanggulangi secara bersama, suatu metode pendekatan dari masing-masing
individu, sebuah metode pembelajaran yang inspiratif dan kumunikatif, sebauh
pendekatan yang sangat propentif sekali.
Semoga setiap generasi muda
bangsa sadar akan tugas dan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara ini
kedepan. Sehingga akhirnya mereka menyadari tugas berat menanti pada masa
mendatang.
Sebab masa depan negara
kedepan terletak pada tangan generasi muda yang sedang menuntut ilmu di SMP
ini. Jia semua elemen bangsa ikut betanggung jawab terhadap kemajuan bangsa
ini, Insya Allah negara kita akan maju dan berkembang sesuai dengan tujuan
kemerdekaan yang dicita-citakan pendiri bangsa ini.
0 Response to "Ketika Tugas 18 Guru di Gantikan oleh Seorang Motivator"
Posting Komentar