Kiat Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Sejarah tentang revolusi industri yang dimulai dari Inggris, dimana pada waktu itu sempat mengejutkan dan mengagetkan dunia, karena sebelumnya, tenaga manusia yang sangat dominan dalam industri tambang, kemudian malah digantikan oleh tenaga mesin yang dikenal dengan industri 1.0.

Gambar diambil dari Internet

Akibatnya pada waktu itu banyak orang yang kehilangan pekerjaan, karena dianggap tidak efisien yang belum memiliki kemampuan untuk menjadi operator untuk menjalankan mesin-mesin baru sebagai produk yang baru saja ditemukan.

Akhirnya perubahan-perubahan yang sifatnya berhubungan dengan pekerjaan manusia mulai menghantui negara-negara didunia, terutama sekali bagi negara yang sedang berkembang, karena tidak semua bangsa didunia ini yang memiliki sumber daya manusia yang handal untuk menguasai teknologi yang terus berkembang.

Sehingga pembahasan tentang keterkaitan teknologi dengan pekerjaan manusia.selalu menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Salah satunya adalah tentang revolusi industri 4.0, dimana optimis menjadi sebuah kecemasan yang berlebihan sehingga, menjadi komuditas publik sebagai masalah baru yang terus ramai diperbincangkan dan diperdebatan.

Tidak hanya diperguruan tinggi, akademisi, forum ilmiah, warung kopi,  dan pemikir-pemikir dinegeri ini mulai mengkaji lebih dalam tentang formula baru ini, yang tentunya akan mengisi sejarah bangsa ini kedepan.

Bahkan dalam perdebatan calon presiden tempo hari bahasa revolusi industri ini menjadi salah satu topik utama dalam perdebatan Capres. Sehingga masyarakat mulai berfikir, "seberapa pentingkah pergerakan ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara".

Tentu permasalahan ini sangat penting untuk dibahas, sebab berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan anak cucu bangsa ini kedepan. Jadi wajarlah kita mengenal lebih dalam dan tranparan tentang revolusi industri yang sedang populer saat ini.

Agar jelas dan terang benderang marilah kita lihat perjalanan panjang dan sejarah dari revolusi industri yang menjadi kecemasan banyak orang belakangan ini. Padahal pada prinsipnya adalah sebagai suatu perkembangan teknologi biasa, layaknya penemuan teknologi baru sebagai pertanda kemajuan dunia yang tak bisa kita hadang.

Pertama, Revolusi industri diawali ketika mesin uap ditemukan James Watt, seorang ahli berkebangsaan Scotlandia, beliau mematenkan konduser terpisah yang terpasang dengan slinder pada katup.

James Watt berusaha menyempurnakan hasil penemuan terdahulu oleh Thomas Newcomen bersama Jhon Calley, yaitu seorang pandai besi berkewarganegaraan Inggris, mereka menemukan mesin uap atmosfer. merupakan perbaikan terhadap Thomas Savery (1698).

Inilah yang merupakan cikal bakal dari mesin uap pada waktu itu. Dimana pada tambang batubara dikala itu banyak menggunakan tenaga manusia, kemudian dengan penemuan mesin uap ini, tenaga manusia mulai dikurangi, karena suplay air dapat digantikan oleh mesin yang baru yang ditemukan.Beberapa menyebutnya sebagai industri 1.0.

Kedua, dikenal dengan revolusi industri 2.0. Dimana industri mulai termekanisasi, Ditandai dengan perkembangan listrik yang semakin meningkat. Listrik bukan lagi dianggap sebagai bahan langka, karena semakin murah dan menjangkau beberapa daerah, sehingga industri semakin berkembang, tentu sedikit banyak berpengaruh terhadap kesediaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Ketiga, berkembang lagi revolusi industri 3.0, dimana perkembangan komputer dan robotika didunia ini, sehingga tenaga manusia yang selama ini dianggap sebagai tenaga mutlak dalam sebuah industri, sedikit dan secara perlahan mulai digantikan oleh robot, yang notabenenya bisa bekerja secara efektif dan menguntungkan perusahaan.

Sehingga pabrik dan perusahaan mulai menyeleksi manusia yang akan dipekerjakan dan mitra dalam usahanya. Akibatnya tenaga manusia yang tidak produktif digantikan oleh mesin yang makin berkembang.

Kemudian, era berikutnya adalah industri 4.0, yang ditandai dengan berkembangnya komputer dan Internet. Pada era ini komputer dan robot mengubah cara kerja industri, yang semula secara otomatis, sekarang serba terkoneksi dan dapat berkomunikasi ( bertukar data).

Tidak hanya terkoneksi dan bertukar data saja, namun dapat belajar dan mengambil keputusan sendiri atau istilahnya “smart”. kita mulai memasuki fase dimana “Smart Factory” akan masuk.

Begitu dahsyatnya efek yang ditimbulkan oleh revolusi industri ini, tentu akan merubah tatanan kehidupan yang selama ini berakar dari warisan masa lalu yang mungkin tidak layak lagi dipertahankan, misalnya dalam bentuk pekerjaan yang selama ini dianggap klasik dan sepele saja, yang hanya mengandalkan tenaga, sekarang dengan perkembangan dunia seperti ini, maka setuju tidak setuju kita harus bisa menerima dengan tangan terbuka kemajuan seperti itu.

Tentu paling tidak, kita harus mengejar ketertinggalan kita secara tekhnis jika dibandingkan dengan negara lainnya didunia. Kita bangsa Indonesia harus mampu menguasai teknologi yang sedang berkembang saat ini. Semangat belajar yang mulai lemah harus ditingkatkan lagi.

Jika tidak tentu kita akan tertinggal jauh dari bangsa lain, yang pada saatnya nanti kita akan menjadi tamu dirumah kita sendiri. Tentu setiap elemen dari bangsa ini, agar mau berfikir objektif, belajar dengan penuh kesungguhan untuk menguasai industri 4.0 ini.

Tidak seharusnya kita takut terhadap tantangan industri yang dicemaskan ini, jika kita siap mental, fisik, jiwa dan segenap pikiran kita untuk terus belajar dan belajar lagi, hingga suatu saat kita akan mampu menguasai teknologi ini.

Tentu sudah dipastikan, lapangan pekerjaan sebelumnya yang bersifat konvensional, yang tidak memerlukan sumber daya manusia yang berlebihan “Hard skill ”. Tentu akan terpengaruh juga dengan kehadiran lapangan kerja baru yang akan muncul, yang memerlukan sumber daya manusia yang unggul dan mumpuni, sehingga mampu bersaing dengan tenaga asing yang lebih dahulu mapan dari kita.

Lapangan pekerjaan yang selama ini telah menyatu dalam diri bangsa ini, tentu akan mulai tergeserkan oleh kemajuan IT yang sangat fantastis ini, jika kita tidak siap menghadapinya, padahal bnyak juga lapangan baru yang muncul dari perkembangan IPTEK ini.

Mulailah tanamkan semangat untuk belajar bagi anak-anak kita, yang nantinya diharapkan sebagai generasi penerus bangsa. Tanamkan karakter yang mampu bersaing dengan orang lain. Semua kita tentu mempunyai peran yang sangat besar untuk menyelamatkan bangsa ini kedepan, terlebih untuk melawan ketetinggalan. Selamat berjuang bangsaku…!


0 Response to "Kiat Menghadapi Revolusi Industri 4.0"

Posting Komentar