Didikan Subuh Sarana Pemolesan Mental dan Akhlak Anak di Ranah Minang


Didikan Subuh merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap hari minggu untuk pendidikan anak-anak didaerah Sumatera Barat atau ranah bundo pada umumnya sampai hari ini.

Acara Didikan Subuh di Mesjid Padang ( dok prodesa .com )

Kegiatan yang telah berlangsung cukup lama ini, seakan mengingatkan kita pada kondisi masyarakat minangkabau di Sumatera Barat yang masih memegang teguh filosofi ‘adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah’.

Dimana dalam kehidupan sehari-hari masyarakat didaerah ini selalu menggandengkan antara hidup secara duniawi dengan nilai-nilai kepercayaan dan keyakinan akan agama Islam yang menjadi tuntunan dalam mengarungi kehidupannya.

Untuk melestarikan nilai yang dianut tersebut, tentu harus ditopang oleh kegiatan keagamaan yang dapat terus menumbuhkan hal-hal positif agar keyakinan tersebut tetap terpelihara dengan baik.

Salah satu kegiatan keagamaan yang tepat untuk itu adalah wadah didikan subuh yang selalu berkembang hingga saat ini hampir pada seluruh TPA/TPSA yang ada hampir seluruh daerah di Sumatera Barat.

Kegiatan keagamaan yang cukup populer dengan nama didikan subuh ini, diikuti oleh anak-anak usia dini yang masih duduk dibangku sekolah dasar atau yang telah duduk disekolah menengah.

Tujuan secara umum adalah bagaimana menghasilkan anak-anak minangkabau nantinya bisa menjadi generasi muda yang profesional dan regilius. yaitu generasi yang cerdas dan kaya akan ilmu pengetahuan serta taat akan perintah Allah SWT.

Sebab dalam kegiatan didikan subuh ini anak-anak dilatih untuk tampil dimuka umum, sehingga diharapkan memiliki mental dan keberanian terutama tentang wawasan agama Islam.

Kegiatan didikan subuh ini antara lain merujuk pada kegiatan yang hakekatnya melatih anak untuk mampu menguasai hafalan Al-Quran surat pendek, Tilawatil, ceramah agama, hafalan do’a, praktek sholat, praktek azan dan Qomat. Dan disamping itu anak-anak diajari menyanyikan lagu-lagu Islami untuk kecintaan kepada agamanya.

Tentu tidak hanya mental dan keberanian saja yang diutamakan pada pendidikan tersebut, kedisiplinan anak pun dibentuk, sehingga kelak anak-anak ini mendapatkan pengetahuan agama yang mumpuni dan memiliki keimanan serta akhlak mulia.

Disamping itu kegiatan didikan subuh merupakan sarana refreshing bagi anak, karena selama seminggu dia mengikuti pendidikan dan pembelajaran di sekolah umum, maka dengan kegiatan ini maka mereka mampu beradaptasi dan berkomunikasi dengan anak-anak lainnya yang berbeda sekolah.

Sehingga akhirnya diharapkan dapat menjadi ajang silaturrohim antar anak, sehingga anak-anak juga dilatih mempertahankan kerukunan, kekompakan, dan saling menyayangi antara sesama peserta didik.

Tentu yang diharapkan nantinya terbentuk manusia berfikir dan mampu berzikir untuk keselamatan bangsa dan negara Indonesia kedepan. Sebab tantangan kedepannya tidaklah sedikit, dan mereka yang terlatih dan mempunyai disiplin tinggilah yang akan mampu bertahan.

Kita semua tentu berharap upaya didikan subuh ini terus berlanjut, sehingga paling tidak bisa menjaga anak-anak agar terlepas dari pengaruh negatif yang terus berkembang dan tidak terkontrol sampai hari ini.



0 Response to "Didikan Subuh Sarana Pemolesan Mental dan Akhlak Anak di Ranah Minang"

Posting Komentar