Sikap Bijak Menghadapi Musibah ‘ KARHUTLA’

Dalam beberapa pekan terakhir, hampir semua daerah yang berada dikepulauan Sumatera dan Kalimantan diliputi oleh musibah kabut asap yang katanya disebabkan oleh pembakaran hutan dari pembukaan lahan.

Dampak kabut asap oleh KARHUTLA (dok Fajar Literasi)


Akibatnya langit yang biasanya cerah dan terang benderang seakan tak terlihat lagi seperti hari sebelumnya, udara yang biasanya sehat sekarang berubah menjadi tidak sehat lagi, karena berlebihnya zat karbondioksida akibat pembakaran.

Efeknya tidak hanya dirasakan oleh manusia saja, tetapi juga dirasakan oleh makhluk hidup lainnya seperti satwa yang biasanya hidup tenteram dan nyaman selama ini dihutan, sekarang kehidupannya menjadi  terusik akibat habitatnya terbakar. 

Sehingga berbagai persoalan dan permasalahan baru yang berhubungan dengan kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan menjadi topik yang hangat dan  menarik untuk dibicarakan.

Akibatnya berita tentang KARHUTLA ini menjadi sorotan oleh hampir semua media cetak dan media online dinegeri ini. Bahkan juga menjadi topik bahasan sampai keluar negeri. Sehinga masalah kabut asap mengelinding menjadi bola besar, panas  yang liar.

Jika dibiarkan berlarut-larut tentu akan menimbulkan permasalahan yang semakin rumit dinegeri ini, padahal selama ini persoalannya hanya terkait substansi kesehatan atau kerugian terhadap transportasi darat maupun udara saja, karena dengan adanya kabut asap tentu menyebabkan gangguan terhadap pandangan yang kalau dibiarkan tentu berakibat fatal terhadap keselamatan pengguna transportasi.

Bebagai masalah baru tersebut berupa faktor lainnya, seperti sosial budaya, ekonomi, bahkan berdampak terhadap hubungan denga negara tetangga yang komplin terhadap kabut asap yang berasal dari negeri kita.

Bahkan dalam beberapa  hari terakhir terjadi demo dibeberapa kota dengan tuntutan yang sama terhadap persoalan kabut asap, sehingga energi bangsa ini mulai terkuras untuk hal-hal yang seharusnya bisa ditanggulangi jika kita duduk bersama dengan bijaksana dan pikiran dingin yang cerdas.

Tak mungkin ada dinegeri ini yang menghendaki datangnya bencana seperti ini, tetapi jika kita pandang dari sudut keagamaan semuanya ini terjadi tentu atas kehendak sang pencipta alam semesta ini.

Jadi, untuk penyelesaiannya tentu kita kembalikan kepada Yang Maha Kuasa juga, tak mungkin ada upaya manusia untuk menghalangi kehendak Allah SWT. Maka seharusnya sebagai umat yang mengakui Allah SWT maka kita harus mampu bertindak sesuai dengan ajaran agama pula.

Hal-hal positif yang mungkin dapat kita lakukan adalah kita berupaya untuk meminta turunnya hujan di muka bumi ini, terlebih ditempat timbulnya bencana, karena api hanya dapat dipadamkan dengan cepat dengan menggunakan air.

Jadi mulainya mengerjakan sholat Istoqa’ untuk meminta turunnya hujan untuk memadamkam titik api yang hari ini terus menyala. Sebaiknya mesjid, mushollah, atau tempat ibadah lainnya turut serta menyemarakkan sholat bersama , guna meminta hujan untuk memadamkan kebakaran hutan dinegeri kita.

Hanya itu salah satu sikap bijak yang dapat kita kerjakan demi untuk kebaikan bangsa kita kedepan. Mudah-mudahan terwujud ya..

0 Response to "Sikap Bijak Menghadapi Musibah ‘ KARHUTLA’"

Posting Komentar